Foto: HBO Asia
Jakarta -Serial terbaru HBO Asia 'Halfworlds' akan tayang pada 29 November mendatang. Sebelum nanti menyaksikan, yuk kenali karakter lain yang menarik dalam serial tersebut!
Bicara tentang dunia lain, 'Halfworlds' mengangkat secara khusus mitos-mitos misteri dari Indonesia. Bedanya, setan asli Indonesia itu punya kemasan yang lebih modern bahkan hingga punya kemampuan berkelahi yang hebat. Seperti Cornelio Sunny dan Arifin Putra yang berperang sebagai Bandi dan Barata.
"Saya sebagai Bandi, dia adalah Demit yang paling tua, sudah hidup beratus-ratus tahun, dia sudah mengalami banyak hal. Hingga akhirnya Bandi ini menjadi yang paling bijaksana. Dia tahu apa yang terbaik untuk manusia dan Demit," buka Cornelio Sunny.
"Itu makanya kalau berkelahi dia nggak mau pakai senjata. Karena prinsipnya dia itu hidup harus tanpa war. Untuk berkelahi sih gue 100% sendiri tanpa stuntman," lanjut bintang film '3' itu.
Lain dengan Arifin Putra yang ternyata harus mengalami banyak sekali adegan berkelahi. Termasuk salah satu yang terbanyak dibanding karakter lain.
"Di sini saya sebagai Barata. Seseorang yang punya masa lalu kelam, dia melakukan kesalahan besar dan dia harus tanggung terus bebannya. Sangat penyindiri, karena siapapun yang dia dekati secara fisik maupun emosional, orangnya pasti celaka atau meninggal. Sebetulnya dia nggak bisa dibilang Demit juga, karena dia ada di antara dua dunia. Sayang, gue belum bisa kasih tahu lebih lagi," tutur Arifin Putra seraya tertawa.
"Dia punya senjata, Kerambit (senjata tradisional banyak negara di Asia Tenggara). Dan, memang saya dan teman-teman dilatih untuk menggunakan senjata masing-masing selama kurang lebih dua bulan. Untungnya yang bikin cepat adalah banyak pemainnya yang sudah punya basic bela diri," sambung Arifin.
Tapi, berbeda dengan Cornelio Sunny, Arifin Putra lebih memilih untuk menggunakan pemeran pengganti.
"Gue sebisa mungkin kalau masih aman gue lakukan sendiri. Tapi, kalau yang bahaya kita pake stuntman aa. Karena kayak saya dan Reza (Rahadian) itu paling banyak adegan fighting-nya, kalau ada kenapa-kenapa di awal takutnya mengganggu jadwal syuting ke depan. Saya itu tiga minggu pertama syuting fighting semua, dialog cuma ada lima kalimat selama itu," kenang Arifin seraya tertawa.
Walaupun begitu, tak semua Demit laki-laki jago berkelahi. Karakter Banaspati bernama Hassan contohnya, dia memilih untuk meninggalkan semua identitas ke-Demit-annya dan membangun usaha biasa layaknya manusia.
"Karakter Banaspati ini cukup berbeda dengan Demit lainnya. Dia adalah Demit yaeg biasanya muncul di daerah pedasaan. Kepalanya api. Banaspati dipanggil biasanya untuk pemilihan kepala desa, kalau muncul dan marah berarti kepala desanya nggak benar," kata Verdi Solaiman yang diberi mandat menghidupkan Banaspati.
"Nah, di film ini dia sudah lama meninggalkan masa lalu ratusan tahun lalu sebagai Banaspati untuk hidup dengan seorang perempuan. Tapi, justru itu yang membuat dia dikejar-kejar sama Demit. Ada satu kebijakan di masa lalu yang membuat Banaspati bernama Hassan ini jadi menanggun beben," pungkas Verdi Solaiman
Bicara tentang dunia lain, 'Halfworlds' mengangkat secara khusus mitos-mitos misteri dari Indonesia. Bedanya, setan asli Indonesia itu punya kemasan yang lebih modern bahkan hingga punya kemampuan berkelahi yang hebat. Seperti Cornelio Sunny dan Arifin Putra yang berperang sebagai Bandi dan Barata.
"Saya sebagai Bandi, dia adalah Demit yang paling tua, sudah hidup beratus-ratus tahun, dia sudah mengalami banyak hal. Hingga akhirnya Bandi ini menjadi yang paling bijaksana. Dia tahu apa yang terbaik untuk manusia dan Demit," buka Cornelio Sunny.
"Itu makanya kalau berkelahi dia nggak mau pakai senjata. Karena prinsipnya dia itu hidup harus tanpa war. Untuk berkelahi sih gue 100% sendiri tanpa stuntman," lanjut bintang film '3' itu.
Lain dengan Arifin Putra yang ternyata harus mengalami banyak sekali adegan berkelahi. Termasuk salah satu yang terbanyak dibanding karakter lain.
"Di sini saya sebagai Barata. Seseorang yang punya masa lalu kelam, dia melakukan kesalahan besar dan dia harus tanggung terus bebannya. Sangat penyindiri, karena siapapun yang dia dekati secara fisik maupun emosional, orangnya pasti celaka atau meninggal. Sebetulnya dia nggak bisa dibilang Demit juga, karena dia ada di antara dua dunia. Sayang, gue belum bisa kasih tahu lebih lagi," tutur Arifin Putra seraya tertawa.
"Dia punya senjata, Kerambit (senjata tradisional banyak negara di Asia Tenggara). Dan, memang saya dan teman-teman dilatih untuk menggunakan senjata masing-masing selama kurang lebih dua bulan. Untungnya yang bikin cepat adalah banyak pemainnya yang sudah punya basic bela diri," sambung Arifin.
Tapi, berbeda dengan Cornelio Sunny, Arifin Putra lebih memilih untuk menggunakan pemeran pengganti.
"Gue sebisa mungkin kalau masih aman gue lakukan sendiri. Tapi, kalau yang bahaya kita pake stuntman aa. Karena kayak saya dan Reza (Rahadian) itu paling banyak adegan fighting-nya, kalau ada kenapa-kenapa di awal takutnya mengganggu jadwal syuting ke depan. Saya itu tiga minggu pertama syuting fighting semua, dialog cuma ada lima kalimat selama itu," kenang Arifin seraya tertawa.
Walaupun begitu, tak semua Demit laki-laki jago berkelahi. Karakter Banaspati bernama Hassan contohnya, dia memilih untuk meninggalkan semua identitas ke-Demit-annya dan membangun usaha biasa layaknya manusia.
Karakter Banaspati yang diperankan Verdi Solaiman
|
"Karakter Banaspati ini cukup berbeda dengan Demit lainnya. Dia adalah Demit yaeg biasanya muncul di daerah pedasaan. Kepalanya api. Banaspati dipanggil biasanya untuk pemilihan kepala desa, kalau muncul dan marah berarti kepala desanya nggak benar," kata Verdi Solaiman yang diberi mandat menghidupkan Banaspati.
"Nah, di film ini dia sudah lama meninggalkan masa lalu ratusan tahun lalu sebagai Banaspati untuk hidup dengan seorang perempuan. Tapi, justru itu yang membuat dia dikejar-kejar sama Demit. Ada satu kebijakan di masa lalu yang membuat Banaspati bernama Hassan ini jadi menanggun beben," pungkas Verdi Solaiman