Jakarta - Tak butuh waktu lama bagi Pokemon Go untuk meraup pemasukan USD 200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun, yaitu hanya sebulan sejak pertama diluncurkan.
Sebagai perbandingan, pemasukan itu dua kali lebih banyak dibanding dua game populer lain dalam durasi waktu yang sama, yaitu Clash Royale dan Candy Crush Soda Saga. Data ini dirilis oleh Sensor Tower, sebuah perusahaan analisis.
Pemasukan Pokemon Go ini didapat dari pembelian di dalam game oleh para pemainnya. Para trainer -- sebutan pemain Pokemon Go -- bisa membeli bermacam barang menggunakan uang asli, seperti Poke Ball, Lure, Incense dan lainnya, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (8/8/2016).
Di Indonesia, 100 Poke Coin -- mata uang di Pokemon Go -- setara dengan Rp 15 ribu, yang cukup untuk membeli 20 Poke Ball, atau sebuah Lure Module.
Pemasukan ini dinilai sangatlah besar, mengingat masih banyak negara-negara di mana Pokemon Go belum dirilis, contohnya China, Korea dan India. Niantic masih merilisnya secara bertahap, contohnya di Indonesia, yang baru kebagian Pokemon Go secara resmi pada Sabtu (6/8/2016) lalu.
0 comments:
Post a Comment