Film 'Rogue One' Hubungkan Semua Saga Star Wars

| Thursday, December 1, 2016
London -
Film 'Star Wars' sudah menjadi bagian dan pop culture Amerika Serikat yang menjalar ke berbagai belahan dunia sejak 1977. Dan kini, Lucasfilm pertama kalinya segera mengeluarkan film standalone yang menghubungkan semua saga 'Star Wars.'

"Ide (film) standalone adalah ide George Lucas," kata Creative Executive at Lucasfilm Pablo Hidalgo saat berbincang dengan detikHOT dan beberapa jurnalis dari Asia Tenggara di sela-sela acara Star Wars Celebration Europe 2016 di London Juli lalu.

Memiliki latar antara 'Revenge of the Sith' dan 'Star Wars: Episode IV A New Hope', film ini berfokus pada usaha Rebel Alliance untuk mencuri rencana pembuatan senjata pemusnah massal milik Empire, Death Star. Tokoh utamanya, Jyn Erso, diperankan oleh Felicity Jones sebagai pemimpin misi yang diberi tanggung jawab besar. Jyn bersama para pahlawan dari kalangan 'orang-orang biasa' kemudian bersatu untuk menjalankan misi tersebut.

"Anda harus bisa menemukan core dari semua cerita Star Wars. Seperti di Force Awakens, tentang seorang perempuan yang mengira dia tidak punya value, tapi tidak menyangka bahwa dia sebenarnya lebih dari itu," lanjut Pablo.

"(Tapi) Dia bukan seorang gadis yang mencoba mencari jati dirinya, berbeda dari Finn (John Boyega) dan Rey (Daisy Ridley)," kata Felicity dalam panel Rogue One.


Plot di atas memang paling dekat dengan cerita pembuka di 'New Hope' ketika para pemberontak yang berbasis di planet tersembunyi, berhasil memenangkan peperangan untuk pertama kalinya melawan Galactic Empire. Nah, misi pencurian Death Star plan ini yang memiliki peranan besar.

Sebagian dari Anda tentu ingat ketika Princess Leia Organa dari Alderaan, menyerahkan blueprint Death Star kepada Rebel Alliance sehingga mereka bisa mempelajari kelemahan senjata yang bisa menghancurkan planet. Sehingga, Luke Skywalker, Han Solo dan para pasukan pemberontak bisa menyelamatkan galaksi sebelum hancur lebur.

"Tiap penggemar tahu Death Star dari elemen cerita yang berhubungan," kata SVP, Development Lucasfilm, Kiri Hart.

Tak seperti film live-action Star Wars lainnya, Rogue One tidak berkisar tentang para Jedi. Para pahlawan adalah orang-orang biasa yang tidak memiliki kekuatan The Force, tapi bisa memberikan secercah harapan untuk keamanan galaksi.

Jika trilogi original Star Wars lebih jelas menampilkan peperangan antara si baik dan jahat, 'Rogue One: A Star Wars Story' disebut sutradara Gareth Edwards lebih abu-abu. Sehingga, cerita film ini mungkin lebih terasa realistis.


Dalam film akan ditampilkan Jedha, kawasan bergurun yang menjadi tempat suci bagi orang-orang di seluruh galaksi yang mencari pendampingan spiritual. Ketika Empire menguasai Jedha, kekacauan mulai terjadi. Trailer 'Rogue One: A Star Wars Story' juga sudah memperlihatkan Planet Scarif yang bernuansa tropis. Tapi surga kecil itu juga akan menjadi tempat para pemberontak bertarung dengan pasukan Stormtrooper.

"Scarif jadi tempat favoritku," kata Gareth Edwards.


'Rogue One: A Star Wars Story' akan tayang ke bioskop Indonesia pada 14 Desember mendatang. Film ini menjadi kelanjutan dari usaha Lucasfilm untuk menambah keberagaman karakter utama dari sosok pahlawan yang biasanya didominasi pria. Setelah era Luke Skywalker, lahirlah Rey sebagai penerus di Force Awakens. Dan kini, Jyn Erso siap menambah daftar.

0 comments:

Post a Comment

Next Prev
▲Top▲